Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) didesain untuk menyiapkan sarjana-sarjana Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yang unggul, berkarakter dan berkemajuan. Pemikiran mendasar dalam pembukaan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) ini adalah didasarkan pada hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi yang meneguhkan tentang penting dan niscayanya pendidikan anak usia dini, yaitu pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pendidikan usia dini ini menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia tersebut.
Islam sangat mementingkan pendidikan anak dimulai sedini mungkin, bahkan sebelum kelahiran (dalam kandungan) si ibu telah dianjurkan untuk melakukan pekerjaan yang baik dan menyenangkan. Tujuannya adalah agar anak menjadi sehat, tangkas, cerdas dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, sehingga menjadi generasi penerus yang mampu menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan kepadanya. Menurut Gutama (2005) bahwa, pendidikan anak usia dini merupakan the golden age (usia emas) yang menentukan masa depannya, sekaligus masa kritis dalam kehidupan anak. Untuk itu pada masa tersebut sangat tepat meletakkan dasar-dasar pengembangankemampuan fisik motorik, agama, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni dan etika yang didasarkan nilai-nilai akhlak, agar seluruh potensinya tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Selanjutnya Allah Swt. mengingatkan orangtua dan pendidik seperti dijelaskan dalam al- Qur’an; ”Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka” (Q.S. an-Nisa’: 9), dan ”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”(Q.S. at-Tahrim;6). Pada ayat-ayat tersebut Allah mengingatkan kepada para orang tua maupun pendidik supaya memelihara dan menjaga anak-anak mereka, agar terpelihara dari segala yang merusak dirinya, yang menyebabkan menjadi lemah baik fisik, mental dan kesejahteraannya, bahkan yang paling memberatkan adalah menjadi beban masyarakat.
Pendidikan menjadi kata kunci untuk implementasi dari konsepsi Islam tentang pentingnya pendidikan dan pengasuhan anak di usia keemasannya sehingga diperlukan stimulasi edukasi yang intensif untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangannya.
Dalam kerangka merespon hal tersebut, Institut Agama Islam Tebo melakukan langkah strategis dengan membuka Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) (S.1). Langkah strategis ini diharapkan dapat menyiapkan para sarjana yang tidak hanya mempunyai wawasan dan keilmuan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berkemajuan dalam menghadapi tantangan pendidikan global ke depan. Hal ini penting, terlebih bila dihadapkan pada tantangan globalisasi. Globalisasi adalah suatu kecenderungan saling interkoneksi antar negara-bangsa. Apa yang terjadi dalam pendidikan dalam suatu negara misalnya, maka akan berdampak dan berpengaruh terhadap pendidikan di negara lainnya. Contoh yang paling dekat adalah penerapan sistem pendidikan dengan program bilingual school adalah untuk menjawab kebutuhan pasar dengan tenaga yang berkualitas. Ini artinya bahwa pendidikan suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling kebergantungan dengan negara lainnya. Kondisi ini kemudian membentuk masyarakat bercirikan kompetisi antar satu negara dengan negara lain.
Tidak ada tempat tanpa kompetisi. Kompetisi telah dan akan menjadi prinsip hidup yang baru. Ini jelas tidak bisa lagi dielakan. Satu di antara wujud era kompetisi itu adalah dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Trans Pasifik serta ekonomi digita (digital economy). Perkembangan ini akan berdampak serius terhadap lembaga-lembaga sosial secara umum, termasuk lembaga-lembaga pendidikan. Dalam konteks masyarakat kompetitif ini, pendidikan tinggi sekali lagi, khususnya Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dituntut untuk melakukan perubahan dan pengembangan secara terus-menerus dan dapat menjadi mesin yang menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas untuk negara melalui berbagai program risetnya.
Revolusi Industri 4.0 adalah tantangan lain yang cukup serius bagi dunia pendidikan, terutama Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Saat ini, revolusi industri keempat (4.0) mengubah ekonomi, pekerjaan, dan bahkan masyarakat itu sendiri. Hakikat Industri 4.0, merupakan penggabungan teknologi fisik dan digital melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif, dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan perusahaan digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat.
Perusahaan digital dapat berkomunikasi, menganalisis, dan menggunakan data untuk mendorong tindakan cerdas di dunia fisik. Singkatnya, revolusi ini menanamkan teknologi yang cerdas dan terhubung tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita. World Economic Forum (WEF) menyebut Revolusi Industri 4.0 adalah revolusi berbasis Cyber Physical System yang secara garis besar merupakan gabungan tiga domain yaitu digital, fisik, dan biologi. Ditandai dengan munculnya fungsi-fungsi kecerdasan buatan (artificial intelligence), mobile supercomputing, intelligent robot, self-driving cars, neuro-technological brain enhancements, era big data yang membutuhkan kemampuan cybersecurity, era pengembangan biotechnology dan genetic editing (manipulasi gen).
Suatu hal keniscayaan bagi dunia pendidikan untuk mengikuti arus revolusi industri ini karena akan mencetak dan menghasilkan generasi-generasi berkualitas yang dapat memenuhi tuntutan era revolusi industri 4.0 yang menuntut perubahan cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Institut Agama Islam Tebo dengan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)-nya, dituntut dan memiliki tanggung jawab yang sama. Baik dalam peningkatan daya saing masyarakat dan menjadi mesin ekonomi negara (agent of economic development) melalui program pengembangan risetnya, maupun dalam mengkomunikasikan berbagai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah diterima oleh komunitas keilmuan secara universal (agent of scientific and technology development).